Sebuah tamparan untuk aku yang tenang Sesaat pahit terasa untuk dikenang Seperti nirwana yang sulit dipegang Engkau hanya bisa bergumam dan aku tetap diam "Pulang" ucapmu, tanpa titik, koma, atau pun pelengkap tataran bahasa lainnya Lebih terasa seperti seruan tapi nampak bagai ancaman Kau tenang tapi aku merasa ditendang Ingin kujawab iya. Tapi asa tak kuasa Yang ada aku hanya diam bagai bangsat yang pengecut Bagai tentara yang dilucuti, Malu! Empat batang rokok pun kurang dalam sejam Aku mengganggu pernafasan sendiri Gara-gara kamu, tapi kamu, peduli apa? Yang kamu tahu aku tinggal pulang Aku kenapa? Kamu bodoamat Bagai anak SMA yang baru tamat Senang tapi juga bimbang Sulit, bukan apa-apa hanya sulit Ingin sekali kembali kesana Aroma, rasa dan indahnya kenangan tiba-tiba jadi pahit Kata orang walau pahit tetap nikmat Tapi kenapa saat ingin pulang rasanya sangat susah. Apa kamu tahu aku dirundung dilema? Antara aku memang ingin kembali atau m...
Blog pribadi yang lebih kayak publicity diary of my life deh ya! Sebenernya mau share tentang puisi aja karena gue suka nulis puisi. Tapi, kadang banyakan gue nulis curahan hati. Jadi, yaudah deh begini yak. Gausah dibaca, soalnya gaje blognya kayak orangnya.