Malang, 11 November 2018 NOVEMBER RAIN Aku kembali menatap bangku kosong di depanku. Tampak lampu dengan watt kecil menerangiku, tahu saja kalau aku dirundung kegelapan. Tiga buah lukisan terpatri di dinding abu-abu kehitaman itu, tampak sama seperti kemarin-kemarin. Sampai hari ini pun bangku itu tetap kosong, si empunya tak singgah barang sedetik pun. Aku merogoh saku jeans ku, mengambil benda persegi yang biasa aku gunakan untuk menjawab segala panggilan darimu. Namun, kali ini tak ada lagi panggilan darimu melalui benda itu. Entah di bumi bagian mana kau berada sekarang, aku tak mendengar kabar darimu lagi. Sampai tanggal kesekian aku masih tetap datang di tempat biasa kita merayakan hari ini. Tepat di bulan November saat hujan mengguyur jalanan kota Malang. Kita berdua duduk di bangku ini, di bangku yang ku duduki sekarang. Kau memesan kopi dan aku memakan roti, kau duduk di depanku di bangku hitam itu dengan jaket denim lusuhmu. Jaketmu basah karena hujan malam ...
Blog pribadi yang lebih kayak publicity diary of my life deh ya! Sebenernya mau share tentang puisi aja karena gue suka nulis puisi. Tapi, kadang banyakan gue nulis curahan hati. Jadi, yaudah deh begini yak. Gausah dibaca, soalnya gaje blognya kayak orangnya.