Langsung ke konten utama

My soul in seoul_ Sebuah cerpen

CAUTION!
MEMBACA FF INI AKAN MEMBUAT ANDA MUNTAH-MUNTAH DAN PENGEN NABOK PENULISNYA, JADI SARAN GUE SIAPIN KANTONG KRESEK wkwkwwkwkwkwkwkwkwk

My Soul In Seoul
By : Suci Wandari
 
            Hatiku seperti tersayat pisau yang tajam yang membuat luka yang amat perih. Luka yang perih ini seakan di teteskan air perasan jeruk nipis yang membuat luka ini bertambah perih, air mataku rasanya tak mampu lagi menetes, seakan ada penyumbat dimataku ini. Mungkin kata - kataku ini berlebihan tapi seperti itulah gambaran diriku saat itu. Saat dimana semua orang yang aku sayang pergi meninggalkanku untuk selamanya.
***
            Restoran papaku akhir–akhir ini sepi pengunjung dan alhasil keuangannya pun menipis tapi papaku tak kehilangan akal. Papa meminjam uang di Bank demi membayar upah pegawai-pegawainya yang banyak. Ini bukanlah hal yang baru, karena papa sudah sering meminjam uang di Bank dengan jaminan surat berharga tentunya seperti surat tanah, sertifikat restoran, dan sekarang papa menggadaikan sertifikat rumah. Aku sering mendengar percakapan papa dengan penagih hutang dari Bank tempat papa meminjam uang. Tetapi papa tidak bisa membayar hutang–hutangnya oleh karena itu, rumah kami akan disita Bank.
            Sebelum rumah ini disita Bank papa segera menyelamatkan semua barang yang papa anggap berharga misalnya paspor, atm, uang tabungan papa yang disiapkannya untuk keperluan sekolahku dan adikku Zi. Papa memutuskan untuk kabur ke Bandung karena pihak Bank mengancam akan menjebloskan papa ke penjara tak lupa papa mengajak kami sekeluarga. Akan tetapi, saat mereka akan berangkat ke Bandung aku masih berada di lingkungan sekolah. Aku mendapat kabar ini dari mama lewat telpon.
“ Halo Yi, ini Mama sayang.“
“Halo ada apa Ma? Kok telpon jam sekolah gak biasanya ma”
“Iya Yi, ini penting! Kita harus berangkat ke Bandung tempat nenekmu. Rumah kita bakalan disita Bank dan papamu mungkin akan ditangkap polisi karena hutangnya di Bank yang sudah menggunung itu tidak dilunasi papamu. Barang–barangmu sudah Mama masukkan ke dalam koper semua dan kamu tinggal izin pulang saja sekarang, karena travel yang papa pesen udah nunggu dari tadi.”
“Tapi Ma, Yi sekarang gak boleh izin pulang. Yi ada ulangan yang gak boleh ditunda Ma. Yi nanti nyusul aja ya Ma lagian Yi juga udah hafal arah rumah nenek jadi Yi berangkat sendiri aja Ma.”
“Yaudah deh Yi, kalau gitu Mama pesen travel dulu. Kamu pulang jam 3 kan? Kopermu udah mama letakin di meja ruang tamu biar kamu gak perlu naik keatas lagi. Mama tunggu kamu di Bandung ya … hati-hati Yi.”
“Iya ma. Mama juga hati-hati yaa.“
Telpon terputus.
***
Yes! Akhirnya aku sampai juga di rumah nenek, terima kasih pak.”, ucapku kepada sopir travel yang mengantarkanku.
 “Iya mbak sama-sama.”, jawab sopir travel itu.
Aku pun bergegas untuk masuk kerumah nenek sambil menyeret koperku yang bobotnya cukup besar. Tapi kenapa rumah nenek nampak sepi, padahal papa, mama, dan Zi kan udah sampai duluan seharusnya rumah ini ramai. Aku langsung mengetuk pintu rumah nenek dan nenek segera membuka pintu rumah yang sederhana itu. Kulihat wajah nenek lesu dan matanya sembab seperti habis menangis tapi entahlah apa yang menyebabkan ia menangis.
            Aku segera meletakkan koperku di kamar yang biasa aku tempati saat aku ke rumah nenek. Ku rebahkan badanku di kasur biru yang sangat rapi itu, mungkin nenek yang sudah merapikannya. Kulihat nenek masuk ke kamar yang aku tempati sekarang dan aku masih tetap berbaring di kasur karena badanku sangat lelah karena 1 hari perjalananku menuju Bandung.
“Ada apa Nek? Oh iya nek kemana Papa, Mama, dan Zi Nek?”, ucapku mendahului nenek yang nampaknya ingin berbicara padaku.
Nenek tidak menjawab pertanyaanku dan ia malah menangis tersedu dihadapanku. Aku segera merubah posisiku yang semula berbaring menjadi duduk menghadap ke arah nenek. Aku heran kenapa nenek menangis seperti itu, nenek mendekatiku ia membelai lembut rambut panjangku.
“Yi kamu harus tabah ya sayang… Nenek tau ini sulit bagimu tapi kamu harus menerima kenyataan ini Yi.”, jelas nenek padaku yang membuat aku semakin bingung dan keheranan.
“Nek, ada apa? Mengapa Nenek menangis seperti itu, jangan nangis Nek.”, tanyaku pada nenek sambil menghapus air mata yang jatuh di pipi keriput nenekku itu.
“Yi, sebenarnya Papa, Mama, dan juga Zi udah pergi. Mereka pergi untuk selamanya. Mereka telah meninggalkan kita Yi, ini semua gara-gara kecelakaan itu Yi, saat mereka menuju rumah Nenek, mobil yang mengantarkan mereka menabrak pohon. Sebelumnya, mereka sempat dilarikan kerumah sakit dan nyawa Papamu dan Zi sudah tak bisa di selamatkan lagi. Tetapi, Mamamu sempat sadarkan diri namun hanya sebentar. Mamamu hanya menitipkan wasiat sama nenek katanya kamu harus sekolah di Artistic Entertaiment di Seoul.”, ucap nenek tersedu.
            Mendengarkan ucapan nenek aku langsung lunglai seperti ada jutaan anak panah yang menghujani dadaku, hatiku seperti tertusuk belati yang tajam, dan jantungku seperti terbelah oleh samurai yang tajam. Aku tak bisa berkata-kata lagi hanya isak tangis yang bisa kulakukan saat itu. Terbesit dibenakku bahwa ini hanya kebohongan semata tapi nenek menunjukan makam mereka yang ada di belakang rumah. Sangat jelas kulihat di ke- 3 nisan itu tertulis nama papa, mama, dan adikku. Melihat makam-makam yang tanahnya masih basah itu, aku kembali menangis dan aku terduduk lemah di hadapan ke- 3 makam itu. Aku sudah kehilangan harapan untuk hidup.
***
            Satu bulan sudah kepergian papa, mama, dan Zi. Aku masih saja belum mau sekolah, aku merasa tak ada gunanya lagi hidup, dan rasanya aku ingin mati saja. Tetapi disisi lain aku kasihan melihat nenekku yang setiap hari selalu menghiburku. Nenek selalu berusaha membangkitkan semangatku tapi aku hanya diam saja. Walaupun ku tahu kalau nenek lebih menderita dariku. Setiap hari nenek selalu menyuruhku untuk sekolah di Seoul, Korea Selatan tapi aku selalu menolak. Rasanya, semangatku ini sudah goyah tapi aku ingat akan pesan mama sewaktu hidup, ia selalu mendukungku untuk menjadi penyanyi dan setiap kami ke Seoul mama selalu menyuruhku sekolah di Artistic Entertaiment. Akan tetapi, aku tak mau sekolah disana.
***
“Yi kamu harus segera laksanakan wasiat terakhir Mamamu Yi! Katamu, kamu sayang Mama tapi kenapa kamu tidak mau mewujudkan harapan Mamamu yang satu ini. Ayolah Yi kamu harus mengejar cita-citamu biar Mama dan Papamu bangga padamu, biarlah mereka tenang di alam sana Yi.”, bujuk nenek yang kesekian kalinya padaku.
“Baiklah nek aku akan menjadi penyanyi seperti apa yang Mama inginkan. Aku akan sekolah di ‘Artistic Entertaiment’ aku akan membuat Mama bangga dan besok aku akan terbang ke Seoul.”
***
            Waktu menunjukkan pukul 07.30 KST dan itu artinya aku harus segera berangkat kesekolah baruku. Ini adalah hari pertamaku masuk sekolah jadi aku harus memberikan kesan terbaik dengan datang tepat waktu. Ku susuri jalanan Seoul yang sudah lama tak ku injak, aku berjalan sambil menggendong tas ranselku. Ku hirup udara sejuk pagi ini dengan nikmatnya, tak lama setelah itu aku sampai di gerbang Artistic Entertaiment. Aku segera masuk kelas tak lupa ditemani oleh seonsangnim. Seonsangnim adalah panggilan guru dalam bahasa Korea. Tak sulit bagiku untuk berbicara dalam bahasa Korea, toh aku juga sudah tinggal cukup lama disini dan mamaku juga orang Korea yang bermarga Park sungguh perkara yang mudah bukan.
***
            Aku disuruh seonsangnim untuk memperkenalkan diri.
Annyeong haseyo, nama saya Park Yi San saya berasal dari Indonesia. Senang berjumpa dengan kalian.”, ucapku santun sambil membungkukkan badan. Mereka meresponku dengan sangat baik. Aku sangat senang dan berharap aku punya banyak teman disini.
“Yi San-ah silahkan duduk disana.”, kata seonsangnim sambil mengarahkan telunjuknya pada bangku kosong di sebelah lelaki berbadan jangkung nampaknya.
“Baiklah seonsangnim, terima kasih.”, jawabku seraya berjalan menuju bangku itu.
“Permisi, boleh aku duduk disini?”, tanyaku sopan pada lelaki yang ber name tag Kris Wu itu. Tetapi, aku heran pada lelaki itu, ia sama sekali tidak merespon perkataanku. Ia hanya menunjukkan ekspresi dinginnya padaku. Ternyata aku salah, tidak semua murid disini meresponku dengan sangat baik, contohnya Kris Wu yang sama sekali tidak merespon pertanyaanku.
***
            3 jam pelajaran berlalu, sekarang waktunya jam istirahat. Tetapi aku tidak mau keluar kelas dulu. Aku sengaja tetap dalam posisi dudukku ini agar lelaki dingin ini tidak bisa keluar dari tempat duduknya dan ia akan merasa kesal padaku. Dengan begitu, ia akan marah padaku dan aku tidak akan merespon dia seperti hal nya ia tidak meresponku tadi.
Semua murid di kelas ini sudah berhamburan keluar kelas kecuali aku dan lelaki dingin ini. Istirahatnya 1 jam penuh, tapi aku tetap ingin mengerjai lelaki dingin ini. Aku pura-pura bergaya mendengarkan music di iphone ku, padahal musiknya tak ku putar biar aku bisa mendengarkan setiap ocehan dari mulut lelaki dingin ini. Ku lirik ke arahnya, ia hanya diam tanpa aktivitas apapun. Sungguh aneh lelaki ini, sudah 40 menit waktu berlalu ia tetap diam tanpa kata dan tanpa aktivitas apapun. Mungkin dia akan kesemutan karena dari tadi ia tidak mengubah posisinya sama sekali. Aku merasa sangat kesal, rencanaku gagal total, dan ku putuskan untuk keluar kelas saja.
“Hey Park Yi San kamu anak baru itu kan?“, tanya seorang gadis dengan senyum ramahnya padaku.
“Hey, iya. Ngomong-ngomong namamu siapa?”
“Aku Yoo Chika.”, jawabnya sambil menunjukkan name tag nya padaku.
“Iya Chika-ah senang berkenalan denganmu kuharap kita bisa jadi teman baik.”
“Tentu Yi San-ah. Eh iya, ayo kita ke kantin. Perutku sudah lapar sekali.”
“Eh iya, ayo-ayo …”
            Kami berdua segera bergegas ke kantin. Aku memesan bulgogi daging sapi dan Chika memesan kimchi. Sudah lama sekali aku tidak memakan bulgogi khas Korea dan hari ini rasanya sangat lezat sekali.
“Chika-ah kamu tahu kan sama Kris Wu? Ya cowok dingin itu. Dia itu orangnya gimana sih? Kamu kan udah lama kenal dia.”
“Oh Kris. Dia itu cowok yang paling dingin di kelas. Dia gak pernah ngomong lagi sejak mamanya meninggal. Dia berubah drastis, padahal dulu dia itu sosok cowok yang baik, ceria, dan juga suaranya bagus banget tapi sekarang setiap ada jam vocal dia enggak pernah ada di kelas. Kris yang dulu bukanlah yang sekarang. Kalau kamu bisa buat dia ngomong berarti kamu hebat Yi San-ah tapi itu gak akan mungkin.”
“Ya ampun dia itu aneh banget ya. Padahal kalau diperhatikan lagi wajahnya tampan juga tapi karena sifatnya yang dingin itu ketampanannya seakan luntur dimataku.
“Kris itu memang tampan Yi San-ah, jangan-jangan kamu suka ya sama Kris? Hahahhah.”, olok Chika padaku sambil tertawa.
“Ih gak mungkin lah.”
“Ayo ngaku …”
“:Ah sudahlah ayo kita kembali ke kelas sebentar lagi kan pulang.”
***
            Teet ... teet .. teet… Bel pulang berbunyi, akhirnya aku bisa pulang juga. Kulangkahkan kakiku dengan penuh semangat karena aku akan segera pulang untuk beristirahat. Tetapi langkahku terhenti saat aku mendengarkan suara petikan gitar yang sangat merdu. Ya, aku memang sangat suka dengan alunan gitar. Aku mencari sumber suara itu dan ternyata suara itu berasal dari balik pohon yang cukup rindang itu. Betapa terkejutnya aku ketika melihat sang pemilik gitar itu lagi memainkan gitar dengan jumawanya. Dia Kris oh tidak, dia terlihat begitu tampan dengan gitar coklatnya itu dan petikan gitarnya membuatku terhipnotis. Aku tak menyangka akan hal yang baru saja ku lihat, aku mendekatinya dan aku masih terus menikmati alunan gitarnya yang begitu merdu sampai-sampai aku tak menyadari kalau suara gitar itu sudah berhenti.
“Wah Kris-ah kau sangat pandai bermain gitar, aku benar-benar tidak menyangka kalau orang aneh sepertimu ini bisa memainkan gitar dengan sangat merdu.”, ucapku dengan penuh antusias diiringi tepukan tanganku yang cukup keras.
            Sama seperti biasanya Kris tidak menjawab ucapanku tadi. Tapi kali ini ia tersenyum padaku. Oh Tuhan, senyumnya sangat menawan aku sangat terpukau di buatnya hari ini. Kris yang dingin yang sudah membuatku kesal sekarang ia bisa menghipnotisku hanya dengan petikan gitar dan senyumannya yang kuakui sangat indah itu. Bukannya berlebihan, tetapi aku sangat takjub dibuatnya ia benar-benar sempurna dimataku tidak ada lagi kata kesal pada dirinya ia benar benar membuatku ternganga. Kris sekarang sedang berjalan sambil membawa gitarnya menjauh di hadapanku. Ku pandangi dia dari belakang, aku masih duduk di bawah pohon yang rindang ini. Tetapi tunggu, kulihat dari arah lain ada mobil yang melaju begitu kencangnya dan ya aku tersadar. Aku segera berlari ke arah Kris dan aku mendorong Kris hingga ia tersungkur ke tanah.
***
              Ku buka mataku kulihat tubuhku sudah terbaring di tempat tidur dan tanganku di infuse. Kulihat di sekililingku dan ku dapati sosok lelaki yang tertidur sambil duduk di sebuah kursi yang pas untuk tubuhnya itu. Dia Kris sosok lelaki tampan yang tidak pernah berbicara padaku kulihat tangannya menggengam erat tanganku. Ku tarik tanganku, ku sentuh rambut coklatnya itu dan matanya terlihat sembab seperti habis menangis. Seorang Kris bisa menangis? Tidak mungkin pikirku. Pikiranku melayang kemana-mana, aku teringat peristiwa sebelum aku berada disini aku telah menyelamatkan nyawa Kris yang sebelumnya sempat memainkan gitar dengan sangat indah di balik pohon yang rindang.
            Sementara aku berpikir, nampaknya Kris sudah bangun. Aku tersenyum padanya tapi wajahnya nampak khawatir entah apa yang ia khawatirkan. Aku ingin beranjak dari tempat tidurku tapi tidak bisa kakiku terasa sakit.
“Yi-ah kau tak apa-apa kan? Kau baik-baik saja kan?”, tanya Kris padaku dengan ekspresi wajah yang terlihat jelas ia khawatir padaku.
Mwo! Kris-ah kau bicara padaku. Kau mengkhawatirkanku Kris, sungguh ini seperti mimpi atau mungkin aku sudah tak sadarkan diri begitu lama sampai-sampai aku berimajinasi seperti ini.”
“Maafkan aku Yi-ah aku salah seharusnya kau tak usah menolongku seharusnya aku yang ada di tempat ini bukan kau. Maafkan aku. ”, ucapnya dengan wajah menyesal.
“Tidak Kris-ah kau tidak salah ini sudah terjadi jangan kau pikirkan lagi. Semuanya akan baik-baik saja.”
“Asal kau tahu Yi-ah sejak pertama ku melihatmu aku merasakan perasaan yang berbeda mungkin ini cinta tapi aku tak bisa bicara padamu karena trauma itu masih saja menghantuiku. Saat dimana gara-gara mulutku ini mamaku meninggal. Ya, waktu itu aku sedang membeli es krim tapi aku lupa membawa uang dan kulihat mama di seberang jalan aku berteriak memanggil mama untuk membawakan uangnya padaku tapi mama ditabrak mobil dan itu terjadi di depan mataku. Sejak saat itu aku tidak berani untuk membuka mulutku lagi dan sekarang saat aku melihatmu ditabrak mobil spontan aku langsung berteriak minta tolong. Aku sangat bersyukur kau bisa diselamatkan, mulai saat ini aku tidak mau orang yang aku cintai mengalami nasib buruk aku akan selalu menjaga mu Yi-ah karena aku cinta padamu jeongmal saranghae Park Yi San.”
            Mendengar ucapan Kris aku benar-benar terharu sekaligus senang karena ia mencintaiku dan gara-gara aku traumanya sembuh. Jujur kuakui aku juga jatuh cinta pada Kris sejak mendengarkan alunan gitarnya dan juga melihat senyum menawannya yang sangat tulus ia berikan padaku. Aku benar-benar speechless mendengar ucapan Kris tadi, ini seperti mimpi yang benar-benar indah karena dia juga mencintaiku. Aku benar-benar tak menyangka mungkin aku sudah terbaring cukup lama disini sehingga banyak sekali perubahan disini.
 Nado saranghae Kris-ah.”, jawabku lirih. Kris tersenyum padaku dengan wajah yang begitu bahagia.
***
            Takdir yang membawaku terbang dari Indonesia ke Seoul, takdir juga yang mempertemukanku dengannya, dan karena takdir juga aku mencintainya. Tak butuh waktu yang lama bagiku untuk membenci dan mencintainya dalam waktu yang bersamaan. Kedengarannya memang aneh tapi begitulah kisah cintaku dengannya, dia adalah belahan jiwaku. Belahan jiwa yang kutemukan di negeri ginseng, ia adalah Kris Wu lelaki dingin yang memiliki senyum menawan yang sangat jumawa bermain gitar.
-End-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata kerja masu dalam bahasa jepang beserta terjemahannya

 No Kata kerja dasar golongan Kata kerja masu   ます Arti 1 Kau かう 1 kaimasu かいます Membeli 2 A u あう 1 aimasu あいます Bertemu 3 Utau うたう 1 utaimasu うたいます Melagukan 4 Matsu まつ 1 Machimasu まちます Menunggu 5 Tatsu たつ 1 Tachimasu たちます Berdiri 6 Wakatsu わかつう 1 wakachimasu わかちます Membagikan 7 Nor u のる 1 Narimasu なります Naik 8 Tsukuru つくる 1 Tsukurimasu つくります Membuat 9 Wakaru わかる 1 Wakarimasu わかります Mengerti 10 Asobu あそぶ 1 asobimasu あそびます Bermain 11 Tobu とぶ 1 Tobimasu とびます Terban...

contoh Recount text

Recount Text adalah teks yang menceritakan suatu kejadian yang telah terjadi atau secara singkat, recount text adalah teks yang menceritakan ulang suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Pada tulisan saya kali ini, saya akan memberikan 3 contoh recouny text. Contoh Recount Text : 1. Antusiasme Guru SMANDA Dalam Memperingati HUT PGRI Ke-70 Tepat pada tanggal 25 November 2015 seluruh sekolah memperingati hari guru nasional yang ke-70 atau yang lebih dikenal dengan HUT PGRI ke-70 tak terkecuali SMA Negeri 2 Unggul Sekayu. Hari ini, pukul 07.30 WIB seluruh warga SMA Negeri 2 Unggul Sekayu dikumpulkan di lapangan SMANDA, akan tetapi upacara kali ini berbeda dari biasanya karena petugas upacaranya dari kalangan guru. Pada saat itu para guru yang menjadi tugas upacara sibuk latihan dengan tugasnya masing-masing. Diantara mereka yang menjadi petugas yaitu, ibu Nur sebagai wakil dari kepala sekolah sebagai pembina upacara, pak Darmawan sebagai pemimpin upacara, ibu Suci s...

contoh teks eksplanasi media sosial

Media Sosial Media sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya dimana para penggunanya dapat dengan mudah mencari teman, mengirim pesan, membagikan berita, dan aktivitas lainnya. Sebagai salah satu media komunikasi, media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi, tetapi juga ekspresi diri, pencitraan diri, dan ajang curhat, bahkan keluh - kesah dan sumpah - serapah. Saat ini, media sosial sepertinya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Tua muda, pria wanita, bos besar sampai Office boy pun sepertinya sudah mengenal dan mengetahui tentang media sosial. Beberapa media sosial yang populer di Indonesia yaitu facebook, twitter, instagram, google plus, ask fm, tumblr, flickr, pinterest, path, dan beberapa sosial chat seperti bbm, line, whats app, dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi informasi yang pesat merupakan salah satu penyebab booming nya media sosial. Zaman sekarang med...