Recount Text adalah teks yang menceritakan suatu kejadian yang telah terjadi atau secara singkat, recount text adalah teks yang menceritakan ulang suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Pada tulisan saya kali ini, saya akan memberikan 3 contoh recouny text.
Contoh Recount Text :
2. SEMANGAT ANTUSIASME PARA GURU DALAM MENDIDIK WAJAH WAJAH MASA DEPAN INDONESIA
SEMANGAT ANTUSIASME PARA GURU DALAM MENDIDIK WAJAH WAJAH MASA DEPAN INDONESIA
Contoh Recount Text :
1. Antusiasme Guru SMANDA
Dalam Memperingati HUT PGRI Ke-70
Tepat pada
tanggal 25 November 2015 seluruh sekolah memperingati hari guru nasional yang
ke-70 atau yang lebih dikenal dengan HUT PGRI ke-70 tak terkecuali SMA Negeri 2
Unggul Sekayu. Hari ini, pukul 07.30 WIB seluruh warga SMA Negeri 2 Unggul
Sekayu dikumpulkan di lapangan SMANDA, akan tetapi upacara kali ini berbeda
dari biasanya karena petugas upacaranya dari kalangan guru.
Pada saat itu
para guru yang menjadi tugas upacara sibuk latihan dengan tugasnya
masing-masing. Diantara mereka yang menjadi petugas yaitu, ibu Nur sebagai
wakil dari kepala sekolah sebagai pembina upacara, pak Darmawan sebagai
pemimpin upacara, ibu Suci sebagai protokol, pak Tino sebagai pembaca UUD 1945,
ibu Merry sebagai dirijen, pak Rojaki sebagai perwira, dan lain-lain.
Awalnya kami
disuruh duduk di barisan masing - masing. Namun, pak Boyke menyuruh kami untuk
berdiri karena akan dilaksanakannya gladi bersih terlebih dahulu agar upacara
dapat berjalan dengan baik. Tak lama setelah itu, upacara pun dimulai. Semua
rangkaian upacara berjalan dengan baik dan sedemikian rupa walaupun tak sedikit
diantara kami para siswa dan siswi SMANDA merasa lelah dan bosan karena
upacaranya cukup lama. Tetapi, demi terlaksana upacara peringatan HUT PGRI yang
ke-70 ini kami memilih untuk baris yang rapi dan khidmat.
Setelah upacara
selesai, kami tidak langsung dibubarkan karena kami akan mendengarkan
pengumuman hasil angket guru ter-ramah, ter-ontime,
dan ter-rajin. Hasilnya yaitu guru ter-ramah diraih oleh pak Tino (guru
sosiologi), guru ter-ontime diraih
oleh pak Madi (guru agama islam), dan guru ter-rajin diraih oleh ibu April
(guru matematika). Setelah itu kami berbaris menyalami guru-guru. Beberapa
diantara kami ada yang menyanyikan lagu untuk guru, ada juga yang memberikan
bunga kepada guru-guru, dan ada juga yang pingsan karena kecapekan yaitu siswi
yang bernama Setra Sari kelas XII angkatan 17. Semua rangkaian acara telah
dilewati dan kami pun diperbolehkan untuk istirahat terlebih dahulu sambil
menunggu waktu pelajaran. (suci)
2. SEMANGAT ANTUSIASME PARA GURU DALAM MENDIDIK WAJAH WAJAH MASA DEPAN INDONESIA
Para Guru patut berbangga dan
bersuka cita karena Rabu,25 November 2015 di peringatilah Hari Guru Republik
Indonesia yang ke-70 tahun. Upacara yang berlangsung di lapangan sekolah SMA N
2 SEKAYU berlangsung dengan sangat khidmat. Semua guru turut berpartisipasi dan
ikut ambil bagian dalam petugas upacara. Tampak lengkap dengan seragam hitam
putih para guru SMA N 2 SEKAYU berserta peserta didik sibuk mempersiapkan barisan
dan berlatih sebelum upacara dimulai. Sebagian dari anggota osis juga sibuk
menyiapkan kursi,microfon,alat pengeras suara,dan peralatan lainnya. Tak mau
kalah dengan anggota osis, anak PMR pun telah bersiap di belakang barisan kelas
masing-masing berjaga-jaga jika ada peserta didik yang sakit pada saat upacara
berlangsung. Sisi kiri lapangan para paduan suara sedang berlatih vocal yang
langsung di bimbing oleh ma’am Mary. Tak ingin ketinggalan ke 3 guru yang lain
pun ikut berlatih mengibarkan bendera merah putih. Mereka adalah sir Dwi , Mis
Okta , dan sir Mukhlisin. Sebelum dimulai , para guru dan siswa melakukan
simulasi upacara yang bertujuan agar kegiatan upacara berjalan dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahan.
Sekitar pukul 07.30 upacara dimulai.
Di pimpin langsung oleh sang pembawa acara yaitu ma’am Suci yang dengan jelas
membacakan bahwa pemimpin upacara memasuki lapangan upacara. Pemimpin upacara
kali ini adalah sir Darmawan. Setelah disiapkan oleh pemimpin di depan pertanda
bahwa upacara sudah dimulai. Jika ma’am suci menjadi pembawa acara atau
protokol,sir Darmawan menjadi Pemimpin upacara tentunya tidak ketinggalan
dengan guru yang lain yang ikut ambil bagian dalam upacara ini. Seperti sir
Rojaki menjadi , ma’am Nur menjadi pembina upacara, mis Nur membacakan sejarah
singkat perjuangan para guru pada saat itu,sir Tino mebacakan Undang – Undang Dasar
1945,dan guru yang lainya menjadi paduan suara.
Isi dari amanat pembina upacara kali
ini adalah semangat guru, keihkhlasan guru dalam mengabdi , mendidik wajah
wajah masa depan indonesia agar kelak menjadikan Indonesia lebih jaya lagi di
masa yang akan datang. Karena masa depan indonesia berada di tangan para
pelajar masa kini. Setelah berbagai acara demi acara telah di laksanakan akhir
dari upacara ini ditutup dengan do’a yang langsung di pimpin oleh sir Madi.
Selesai do’a pemimpin langsung memberi aba-aba istirahat di tempat. Seperti
hari guru sebelum sebelumnya di hari guru ini akan ada pemberian hadiah kepada
guru Ter. Sebagai wujud dari apresiasi siswa kepada guru,Siswa mengisi angket
yang di bagikan mengenai pemilihan guru dengan 3 kategori yaitu
Ter-ramah,Ter-ontime,Ter-rajin. Guru Ter-ramah jatuh pada sir Sutino,guru
Ter-ontime jatuh pada sir Madiyansah,dan guru Ter-rajin jatuh pada ma’am
Apriliani Utami. Setelah pembagian hadiah yang langsung diserahkan oleh ma’am
Nuraini, Para peserta didik kompak dengan bunga ditangan menghampiri guru
sambil bersalam-salaman dan menyerahkan bunga kepada guru sebagai wujud terima
kasih atas jasa jasa yang telah diberikan.
Acara hari ini pun berakhir dengan
suka cita para guru dengan berlangsungnya upacara hari ini. Selesai
melaksanakan upacara, para siswa di perbolehkan untuk istirahat dan kembali ke
kelas masing masing dan melanjutkan pembelajaran di kelas. Setelah di bubarkan
semua siswa langsung meninggalkan lapangan dan sibuk dengan urusan
masing-masing. ( Inas)
SEMANGAT ANTUSIASME PARA GURU DALAM MENDIDIK WAJAH WAJAH MASA DEPAN INDONESIA
Para Guru patut berbangga dan
bersuka cita karena Rabu,25 November 2015 di peringatilah Hari Guru Republik
Indonesia yang ke-70 tahun. Upacara yang berlangsung di lapangan sekolah SMA N
2 SEKAYU berlangsung dengan sangat khidmat. Semua guru turut berpartisipasi dan
ikut ambil bagian dalam petugas upacara. Tampak lengkap dengan seragam hitam
putih para guru SMA N 2 SEKAYU berserta peserta didik sibuk mempersiapkan barisan
dan berlatih sebelum upacara dimulai. Sebagian dari anggota osis juga sibuk
menyiapkan kursi,microfon,alat pengeras suara,dan peralatan lainnya. Tak mau
kalah dengan anggota osis, anak PMR pun telah bersiap di belakang barisan kelas
masing-masing berjaga-jaga jika ada peserta didik yang sakit pada saat upacara
berlangsung. Sisi kiri lapangan para paduan suara sedang berlatih vocal yang
langsung di bimbing oleh ma’am Mary. Tak ingin ketinggalan ke 3 guru yang lain
pun ikut berlatih mengibarkan bendera merah putih. Mereka adalah sir Dwi , Mis
Okta , dan sir Mukhlisin. Sebelum dimulai , para guru dan siswa melakukan
simulasi upacara yang bertujuan agar kegiatan upacara berjalan dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahan.
Sekitar pukul 07.30 upacara dimulai.
Di pimpin langsung oleh sang pembawa acara yaitu ma’am Suci yang dengan jelas
membacakan bahwa pemimpin upacara memasuki lapangan upacara. Pemimpin upacara
kali ini adalah sir Darmawan. Setelah disiapkan oleh pemimpin di depan pertanda
bahwa upacara sudah dimulai. Jika ma’am suci menjadi pembawa acara atau
protokol,sir Darmawan menjadi Pemimpin upacara tentunya tidak ketinggalan
dengan guru yang lain yang ikut ambil bagian dalam upacara ini. Seperti sir
Rojaki menjadi , ma’am Nur menjadi pembina upacara, mis Nur membacakan sejarah
singkat perjuangan para guru pada saat itu,sir Tino mebacakan Undang – Undang Dasar
1945,dan guru yang lainya menjadi paduan suara.
Isi dari amanat pembina upacara kali
ini adalah semangat guru, keihkhlasan guru dalam mengabdi , mendidik wajah
wajah masa depan indonesia agar kelak menjadikan Indonesia lebih jaya lagi di
masa yang akan datang. Karena masa depan indonesia berada di tangan para
pelajar masa kini. Setelah berbagai acara demi acara telah di laksanakan akhir
dari upacara ini ditutup dengan do’a yang langsung di pimpin oleh sir Madi.
Selesai do’a pemimpin langsung memberi aba-aba istirahat di tempat. Seperti
hari guru sebelum sebelumnya di hari guru ini akan ada pemberian hadiah kepada
guru Ter. Sebagai wujud dari apresiasi siswa kepada guru,Siswa mengisi angket
yang di bagikan mengenai pemilihan guru dengan 3 kategori yaitu
Ter-ramah,Ter-ontime,Ter-rajin. Guru Ter-ramah jatuh pada sir Sutino,guru
Ter-ontime jatuh pada sir Madiyansah,dan guru Ter-rajin jatuh pada ma’am
Apriliani Utami. Setelah pembagian hadiah yang langsung diserahkan oleh ma’am
Nuraini, Para peserta didik kompak dengan bunga ditangan menghampiri guru
sambil bersalam-salaman dan menyerahkan bunga kepada guru sebagai wujud terima
kasih atas jasa jasa yang telah diberikan.
Acara hari ini pun berakhir dengan
suka cita para guru dengan berlangsungnya upacara hari ini. Selesai
melaksanakan upacara, para siswa di perbolehkan untuk istirahat dan kembali ke
kelas masing masing dan melanjutkan pembelajaran di kelas. Setelah di bubarkan
semua siswa langsung meninggalkan lapangan dan sibuk dengan urusan
masing-masing. ( Inas)
3. Hari Rabu Yang Menakjubkan
Tepatnya pada tanggal 25 bulan november 2015, hari rabu.
Diadakan upacara dalam rangka memperingati hari guru nasional yang ke-70 tahun.
Upacara tersebut dilaksanakan dilapangan SMA N 2 Sekayu. Pada jam 07.30 WIB
upacara baru dimulai. Upacara ini dilaksanakan oleh semua warga sekolah. Akan
tetapi, upacara hari guru nasional ini berbeda dengan upacara seperti biasanya.
Biasanya pada hari senin siswa yang menjadi petugas upacara, namun kali ini
yang menjadi petugasn upacaranya adalah guru-guru SMA N 2 Sekayu.
Upacara peringatan hari guru nasional ini terbilang
lancar dan baik. Petugas upacaranya pun dapat melakukan segala tugasanya
masing-masing dengan baik. Petugas upacara hari guru nasional terdiri dari
pembina yang seharusnya kepala sekolah diwakilkan oleh wakil kepala sekolah mam
Nur, mam Suci guru bahasa Inggris sebagai protokol, miss Nur guru
kewarganegaraan sebagai pembaca sejarah singkat PGRI, sir Tino guru sosiologi
sebagai pembaca pembukaan UUD 1945, sir Madiansyah sebagai pembaca doa, sir
Rojaki guru bahasa Indonesia sebagai perwira, mam Merry guru seni sebagai
pemimpin paduan suara, serta guru-guru lainnya sebgai peserta dan pemimpin
barisan. Semua bagian dan tahapan upacara dilakukan dengan sangat baik dan
tanpa ada kendala dalam setiap prosesnya.
Diakhir acara diadakan pengumuman guru teramah,
terontime, dan terajin sebagai bentuk apresiasi kepada para guru tak lupa
hadiah diberikan kepada guru yang terpilih serta pemberian bunga kepada seluruh
guru dari para siswa. Guru yang terpilih dari voting siswa melalui angket
adalah sir Tino sebagai guru teramah, sir Madiansyah sebagai guru terontime,
dan mam Apriliani sebagai guru terajin. Tetapi sir Tino dan mam April diwakili
oleh sir Darmawan dan miss Nila. Upacara hari guru nasional diharapkan akan
membuat para guru menjadi lebih terhormat. (Ayu)
Komentar
Posting Komentar