“I like you ... tak ada alasan lain karena aku ingin. Aku ingin
menyukaimu dan aku senang akan perasaan ini. Tak perlu mengubah apapun tetaplah
diam dan biarkan aku terus menyukaimu. Aku suka semua tentangmu dan kamu cukup
berbuat seperti biasa tak perlu ngapa-ngapain
aku sudah suka. “
Kuberikan semua
yang aku miliki padamu. Tak sedikitpun ku sembunyikan, pokoknya kalau milikku
berarti milikmu. Aku sepenuhnya milikmu. Aku tak tahu hal apa yang telah kau
lakukan padaku. Aku begitu menyukaimu, sampai bingung bagaimana untuk
mengungkapkannya. Terkadang aku menangis dan bersedih sendiri. Saat mata kita
beradu, saat itulah aku merasa hati ini akan meledak. Terdengar sangat
menjijikkan bukan? Hahahahaha.... tapi aku sama sekali tidak berbohong. Rasanya
ada sesuatu yang sangat sulit dijelaskan. Hal itu semacam apa ya? Ah aku tak
tahu pasti, pokoknya ada hal yang begitu berbeda ketika mataku dan matamu
bertemu. Sungguh perasaan yang sangat aneh. Tubuhku terasa hangat dan hatiku
seakan-akan akan meledak. Mungkin perumpamaan semacam itulah yang bisaku
kuungkapkan, selebihnya aku tak tahu pasti. Pokoknya ada hal yang spesial saat
berada di dekatmu.
Aku menyukaimu
dan aku tak menuntut agar kau bisa menyukaiku juga. Cukup kau diam saja,
seperti itu saja. Aku sungguh menyukainya. Aku suka matamu, hidungmu, lesung
pipimu. Aku suka alismu, rambutmu, warna kulitmu, telingamu. Aku suka tawamu,
caramu berjalan, suaramu, senyummu, caramu berpikir, semuanya. Aku suka semua
tentang dirimu, bahkan barang-barang yang kau pakai terlihat indah ditubuhmu.
Aku ingin sekali memelukmu dan berkata aku sangat menyukaimu tapi hal ini terus
kutahan. Kau mengenalku hanya sebagai tetangga, teman sekolah, dan mungkin
orang yang selalu mengikutimu. Kamu pun selalu memperlakukan aku seperti itu. ini
sudah lebih dari cukup, aku senang pokoknya itu saja. Jika kamu memerlukan
sesuatu aku dengan segera akan memenuhi kebutuhanmu itu. aku memberimu sarapan
di pagi hari saat kita akan berangkat ke sekolah, lalu mengetuk rumahmu untuk
mengantarkan catatan waktu kamu tak pergi sekolah. Membelikanmu minum,
bersepeda bersamamu, mendengar ceritamu, dan tentunya aku sangat menyukainya.
Lalu ada suatu
waktu kamu bertanya padaku, “Mengapa kau lakukan ini semua untukku,” aku
menjawab dengan tegas karena aku ingin dan aku senang melakukannya. Lalu kita
tertawa. Aku tak ingin mengubah hubungan kita menjadi apapun, cukup seperti ini
saja. Jangan ada perubahan. Kamu juga tampak tak keberatan dengan perlakuanku.
Mungkin juga kamu sudah terbiasa dan mungkin menganggapku saudaramu. Maka
biarlah saja begitu seterusnya jangan pernah berubah. Pokoknya ini begitu
menyenangkan. Perasaan yang begitu alami tanpa harus dibuat-buat. Aku
menyukaimu titik.

Komentar
Posting Komentar