![]() |
Sumber : covid-19homepage |
Sejak
Presiden Republik Indonesia, Jokowidodo mengumumkan bahwa Indonesia positif
Corona pada Senin (2/3) di koferensi pers yang diselenggarakan di Istana
Merdeka. Sejak itu pula, kepanikan dan keresahan warga Indonesia membabibuta. Bahkan,
banyak oknum yang menimbun masker dan hand
sanitizer untuk dijual kembali dengan harga yang tak masuk akal. Kondisi terburuk
adalah ketika ketersedian kedua barang tersebut menjadi terbatas bahkan menjadi
barang langka.
Alangkah tidak etisnya perbuatan
oknum-oknum tersebut yang memanfaatkan prinsip ekonomi tidak pada tempatnya. Tak
hanya itu, bahkan dampak dari Indonesia positif Corona juga membuat banyak berita
palsu yang bertebaran di berbagai macam media sosial. Media yang menjadi
sasaran empuk adalah grup chat WhatsApp
keluarga. Hal ini karena boomers sangat
mudah dipengaruhi oleh berita-berita dengan headline
yang bombastis. Bahkan, banyak orang-orang yang menyebarluaskan foto-foto
orang yang dinyatakan terinfeksi virus Corona dengan caption yang menggunakan kata-kata tidak benar hanya demi panjat
sosial (Pansos).
Hal tersebut menuai kritik dari
pasien Corona, dilansir dari CNN Indonesia, salah satu warga Depok, Jawa Barat
berinisial NT merasa bahwa nama baiknya telah tercemar kabar dia dan ibunya
positif Corona. Dia menyatakan bahwa informasi yang beredar tidaklah benar.
“Gak
terima gue, kita dijelek-jelekin gini,” tukas NT dalam percakapan via facebook
dengan awak CNN Indonesia. Lebih lanjut lagi, NT menjelaskan bahwa nama baik
dia dan ibunya tercemar hanya karena positif Corona.
“Saya
dan ibu saya adalah penari profesional, bertahun-tahun mengharumkan nama
Indonesia di mancanegara dengan kegiatan tari dan budaya. Kami melakukan itu
semua karena kami cinta Indonesia bukan untuk diolok-olok saat kami sedang
menjadi korban virus,” terangnya.
NT
pun meminta para netizen Indonesia agar berhenti menyebarkan foto-fotonya dan
menjaga privasi mereka.
“Tolong
jaga privasi saya dan keluarga saya, berhenti menyebarkan foto-foto kami dan
berita melenceng tentang kami,” tegas NT.
Dalam hal ini, dapat kita lihat
bahwa gentayangan virus Corona di Indonesia telah membawa banyak dampak
negatif. Pertama, masyarakat menjadi panik dan cemas sehingga sangat mudah
diprovokasi oleh berita-berita bohong. Kedua, banyak oknum curang yang
mengambil keuntungan atas positifnya Corona di Indonesia. Terakhir, pelanggaran
hak asasi manusia seperti pelanggaran privasi dan sebagainya berkembang karena
positif Corona.
Sebagai warga negara yang cerdas,
sudah seharusnya bagi kita agar menghadapi kondisi ini dengan tetap tenang dan
melakukan berbagai tahapan pencegahan virus Corona. Adapun tahapannya yaitu
dengan cara selalu menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal kita. Selain itu,
selalu membiasakan diri untuk cuci tangan setelah melakukan aktivitas apapun
agar kuman, bakteri, dan virus tak bersarang di tubuh kita. Hal lainnya adalah
dengan tidak mudah terprovokasi atas berita atau informasi yang didapatkan
apalagi yang sumbernya tidak jelas.
Sumber
: https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200303152400-20-480122/pasien-corona-berhenti-sebar-berita-melenceng-tentang-kami?.com
Komentar
Posting Komentar