Hello Amigos!!!
whats up bro?
okay today, I would like to share my novel. Yuhuuuuuuu~
The Tittle is "Zahirah Wirda Syakirah". Okay Lets me tell little bit about em, this novel has 8 Chapter and the genre is islamic romantic and Friendship. Okay mon maap atas keamburadulan english gue. langsung aja ye, chapter 1 dulu. Check it out >>>>>>>>>>>
whats up bro?
okay today, I would like to share my novel. Yuhuuuuuuu~
The Tittle is "Zahirah Wirda Syakirah". Okay Lets me tell little bit about em, this novel has 8 Chapter and the genre is islamic romantic and Friendship. Okay mon maap atas keamburadulan english gue. langsung aja ye, chapter 1 dulu. Check it out >>>>>>>>>>>
Chapter 1
Its
a new world!
Assola
tu hairumminan nag ..
Assola
tu hairuminnanag ...
Allahu
Akbar Alllahu Akbar ...
La
.. Illa Ha illallah ...
Seruan adzan seakan menyampaikan
pesan dari Allah yang sedari tadi sudah berkumandang dan menandakan saatnya
segera bergegas bersuci untuk melaksanakan rukun islam yang kedua. Subuh pagi
ini terasa begitu dingin dan menyejukkan. Semilir angin pagi begitu sepoi di
tubuh. Dari arah selatan masjid terdengar suara tangisan, lebih tepatnya
teriakan tangisan yang membuat seisi kampung yang mungkin masih terlelap
menjadi bangun. Suara teriakan tangisan itu datang dari rumah seorang buruh
tani yang hidup dengan kesederhanaan bersama istrinya yang shalehah. Selama ini
rumah mereka tidak pernah ada suara ribut-ribut apalagi suara tangisan seperti
ini.
Usia pernikahan mereka berdua sudah
5 tahun dan selama ini mereka terkenal sebagai pasangan yang harmonis. Bisa
juga dibilang pasangan SMW, sakinah, mawadah, dan warohmah. Mereka sama-sama orang
yang imannya kuat. Walau sering banyak cobaan dalam hidup mereka. Semua
tetangga senang dengan mereka. Namun, kenapa shubuh pagi ini ada suara tangisan
yang begitu kencang dari rumah mereka, apakah pasangan ini sudah tidak harmonis
lagi? Apakah mereka bukan pasangan SMW lagi? Hmm ini menjadi tanda tanya besar.
“Alhamdulillah pak anak bapak sehat, cantik lagi
seperti ibunya pak. Selamat ya pak.”, ucap seorang bidan desa kepada Marwan.
“Alhamdulillah terima kasih ya ibu bidan. Kenapa
anak saya menangis sangat kencang ya bu. Semua warga kampung jadi datang kesini
semua ibu.”, tanya Marwan kebingungan karena baru kali ini ia menyaksikan
kelahiran seorang anak.
“Oh, itu biasa pak. Sekarang bapak menjadi seorang
ayah. Nah pak soal warga kampung datang kesini tidak apa-apa, mungkin mereka
mau melihat putri bapak. Sekarang putri bapak sudah bersih pak. Bapak boleh
menggendongnya sekarang.”, ucap bidan desa seraya memberikan bayi yang sudah
terbedong rapi kepada Marwan.
“Assalamualaikum Marwan, ... kamu sudah punya anak
Wan, laki apa perempuan?”, terdengar suara teriakan dari warga kampung yang
begitu heboh akan kelahiran anak pertama Marwan yang terkenal lelaki yang
shaleh.
“Mas, aku mau lihat anakku mas, sini..”, ucap sang
istri kepada Marwan.
“Oh iya dek ini,wajahnhya mirip wajahmu dek. Cantik
dan putih. Kira-kira namanya apa ya dek?”,
“Hmm, iya mas. Gimana kalau namanya Wirda mas, wirda
kan artinya ..... “
“Zahirah aja, nama yang cantik atau gak Syakirah
...”
“Hmm, gini aja mas namanya kita gabung aja Zahirah
Wirda Syakirah .... nah bagus mas.”
“Iya dek, yaudah sepakat ya dek. Nama putri cantik
kita ini Zahirah Wirda Syakirah. Semoga kelak dia bisa jadi anak yang sholehah
ya dek.”
“Iya mas, aku juga berharap anak kita bisa jadi
hafidzah Al-Qur’an.”
“Aaamiin ya Allah, Aaamiin., yaudah dek mas kedepan
dulu ya, banyak tetangga di depan rumah, kayaknya mereka penasaran sama anak
kita.”
“Yaudah mas, mas ke depan saja.”
“Oh ya, mas bu bidannya mau pulang tuh mas.”
“Oh iya dek, mas samperin bidannya dulu ya dek. Kamu
istirahat saja.”
***
Anak kecil yang manis dengan
tawanya yang membuat siapa saja mendengarnya jadi ingin sekali mencubit pipinya
yang bulat seperti bakso. Anak kecil ini barulah berumur 1 hari, badannya pun
masih merah. Namanya yang cantik sama seperti parasnya yang tak kalah cantik,
Zahirah Wirda Syakirah namanya. Nama yang cukup memenuhi LJK (Lembar Jawaban
Komputer). Mungkin saat ia akan mengikuti sebuah tes yang memakai LJK, ia butuh
waktu yang cukup banyak untuk melingkari butir-butir huruf namanya. Ah tapi itu
semua masih lama, ia juga baru berumur 1 hari.
Saat ini Zahirah sudah menjadi
mainan mata ibunda dan ayahnya tak terkecuali tetangga-tetangganya yang begitu
senang menggoda Zahirah. Maklumlah bayi manis ini sangatlah menggemaskan dan
juga cantik. Ayahnya sudah mulai pergi ke sawah untuk menggarap padi. Sekarang
Zahirah digendong oleh bundanya tak lupa dikelilingi ibu-ibu yang ingin
menggoda gadis kecil yang manis itu.
“Zahirahh, sayang mau tante gendong gak sayang, eh
sayang. Hmm, imut sekali ya kamu,..”, ucap salah seorang tetangga keluarga
Marwan yang umurnya hampir sama dengan ibunya Zahirah.
“Eaaaakk hiaaakk eakkk...”, rengek bayi mungil itu.
“Eh, kok nangis sih. Mungkin liat tante Kinul nih
jadi nangis.”, canda ibu-ibu yang umurnya sudah memasuki kepala 5.
“Gak dong bu mimin, masa iya nangis liat tante Kinul
yang cantik ini”, ucap perempuan yang bernama Kinul sambil mengelus-elus pipi
Zahirah.
“Cup, cup cup, nak. Jangan nangis Zahirah sayang,
kalau nangis nanti jelek....”, ibu Zahirah menenangkan anaknya yang sedang menangis
itu.
Ibunda Zahirah memang mempunyai sifat ke ibuan.
Dengan sedikit sentuhan tangannya dan ucapannya yang menenangkan akhirnya
Zahirah yang menangis menjadi tenang.
***
to be continued
link chapter 2 :
https://sweetcafein.blogspot.co.id/2018/01/yuhuuuu-chapter-2-novel-zahirah-wirda.html
link chapter 2 :
https://sweetcafein.blogspot.co.id/2018/01/yuhuuuu-chapter-2-novel-zahirah-wirda.html
Komentar
Posting Komentar