Langsung ke konten utama

Analisa PR dan Humas


Tugas UTS
Dasar- Dasar Public Relations
Analisis Public Relations dan Hubungan Masyarakat


Oleh :
Nama : Suci Wandari
Kelas : D-2 Komunikasi
NIM : 175120201111003
Dosen pengampu : Rahmat Kriyantono, Ph.D

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018



Soal no 1 :
1.      Jelaskan mengapa perilaku anggota organisasi bisa mempengaruhi organisasi dan kaitkan dengan dua pendekatan PR dan disertai contoh!
Jawaban :
            Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Manusia harus saling bantu membantu dalam menjalankan kehidupannya. Konsep hidup ini sudah ada dalam berbagai perspektif baik itu agama, moralitas, norma, dan elemen kehidupan lainnya. Manusia harus menjalin hubungan baik dengan manusia lainnya karena sejatinya manusia membutuhkan orang lain untuk hidup. Maka dari itu untuk menjalin hubungan baik tersebut perlu adanya keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.  
            Dalam sebuah organisasi atau institusi atau perusahaan juga di perlukan hubungan yang baik antara pimpinan dan pengurus organisasi atau institusi lainnya hal ini juga demi mencapai goals atau tujuan bersama. Pada dasarnya dalam sebuah organisasi atau institusi ada tujuan yang ingin dicapai dan untuk mencapai itu semua diperlukanlah sebuah team work atau kerjasama yang baik diantara orang-orang yang menjadi anggota sebuah organisasi tersebut. Hal lainnya yang tak kalah penting selain kerjasama tim yang baik yaitu membangun relasi dengan membangun citra positif sebuah organisasi atau institusi dengan pihak internal maupun eksternal sebuah organisasi atau institusi. Disinilah arti penting sebuah Public Relations harus dipelajari agar semuanya dapat tercapai.
            Public Relations atau disingkat menjadi PR  memiliki banyak definisi yaitu  Jefkins dalam Kriyantono (2016, h.4) public relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak. Sedangkan menurut Grunig dan Hunt, Public Relations adalah manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Lalu definisi Public Relation menurut John E. Martson dalam Kriyantono (2016, h. 4) Public Relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik yang signifikan.
            Dari berbagai pengertian diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kegiatan Public Relations selalu berhubungan dengan publik untuk menjalin hubungan yang baik dan juga untuk membangun citra positif sebuah organisasi atau institusi. Karena seluruh komponen organisasi atau  perusahaan berpotensi menciptakan citra maka dalam kegiatannya Public Relations dapat bersifat :
a.       Public Relations sebagai metode komunikasi, yaitu seluruh kegiatan yang dijalankan atau diprogramkan PR sudah tersusun secara sistematis dan terencana dan dijalankan melalui divisi public relations yang dipimpin oleh seorang manajer public relations.
b.      Public Relations sebagai teknik komunikasi, yaitu segala perilaku anggota organisasi berpotensi mempengaruhi citra tertentu di mata publik. Jadi seluruh anggotanya akan mempengaruhi citra sebuah perusahaan. Maka dari itu diperlukan sebuah sense of belonging atau rasa memiliki sebuah perusahaan diantara setiap anggotanya agar tetap menjaga nama baik sebuah perusahaan di mata publik
Dikenal juga sebuah istilah "You are PR on your self". Setiap orang adalah public relations bagi dirinya dan oranisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Hal ini juga di sebutkan dalam buku Rahmat Kriyanto yang berjudul Public Relations Writting edisi kedua. Segala perilaku anggota organisasi berpotensi mempengaruhi citra tertentu di mata publik. (Kriyantono, 2016).  Contohnya saja ketika seorang pegawai perusahaan berbuat hal negatif publik akan menilai perusahaan negatif. Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila anggota suatu organisasi memiliki citra positif, organisasinya juga akan dipandang positif. Seperti Universitas Brawijaya yang memiliki mahasiswa-mahasiswa yang menang dan menjadi juara umum berturut-turut dalam lomba PIMNAS atau Pekan Ilmiah Nasional, publik memandang Universitas Brawijaya berprestasi.
Soal no 2:
2.      Mengapa publisitas penting bagi Humas?
Jawaban :
Hal-hal positif dari sebuah organisasi atau institusi atau perusahaan haruslah diketahui publik karena Public Relations dirancang untuk memberikan informasi positif tentang sebuah perusahaan tempat ia bekerja dan biasanya dikendalikan oleh perusahaan. Citra positif ini dapat terbentuk jika publik memiliki persepsi atau pandangan postif terhadap perusahaan. Pandangan publik mengenai citra positif ini haruslah lengkap dan tidak setengah-setengah agar tercapai well-informed atau kecukupan informasi tentang perusahaan. Hal ini agar tidak ada kesenjangan informasi antara perusahaan dan publiknya. Maka dari itu public relations harus menjaga arus informasi agar berjalan dua arah dan timbal balik. Kegiatan informasi ini dapat dilakukan oleh public relations dengan menyampaikan atau menyebarluaskan informasi yang disebut kegiatan publikasi. Publikasi ini adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan kepada publik.
Selain publikasi dikenal juga istilah publisitas yang selama ini dianggap memiliki arti yang sama. Akan tetapi Rahmat Kriyantono dalam bukunya Public Relations Writting mengatakan bahwa kedua hal tersebut adalah berbeda. Perbedaan ini terletak pada media yang digunakan. Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas adalah publikasi perusahaan yang dimuat di media massa. Maka pengertian publikasi lebih luas dan publisitas adalah bagian dari aktivitas publikasi. (Kriyantono, 2016 h. 41)
Salah satu tugas pokok public relations adalah menciptakan citra positif perusahaan di mata publiknya. Publisitas memunculkan sebuah citra, berdasarkan informasi tertentu. Citra tidak selamanya mencerminkan tentang sebuah kenyataan yang sesungguhnya, karena citra terbentuk berdasarkan informasi yang tersedia. Jefkins (1995, h. 56) mengatakan bahwa informasi yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai itu benar-benar penting bagi munculnya sebuah citra yang tepat. Namun perlu diingat bahwa semua keputusan terakhir berada pada media. Media dapat memanfaatkan atau tidak memanfaatkan informasi tersebut berdasarakan penilaian mereka terhadap kepentingan informasi tersebut yang ditujukan bagi audiens mereka. Cutlip & Center (Jefkins, 2016) mengatakan bahwa mereka mungkin menggunakan informasi tersebut sebagaimana adanya, atau mengubah informasi asli, atau mengubah cara penyampaian informasi, biasanya tanpa menyebutkan spesialis publisitas sebagai sumbernya. Peristiwa atau events yang layak untuk diberitakan dapat menarik liputan media untuk menciptakan publisitas. Acara publisitas yang berhasil atau sukses mengandung nilai berita yang mempunyai nilai riil, menarik media massa, memberikan bukti atau sebuah peristiwa atau events tersebut, dan memberikan pesan yang dimaksudkan oleh sumber berita.
Bagi pihak media massa publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang dipublikasikan oleh media karena memiliki news value atau nilai berita. Dalam publisitas dikenal sebuah prinsip “biarkan orang lain bercerita tentang diri Anda” (let someone else tell about you) atau “ceritakan diri Anda melalui orang lain” (telling something through someone else) (Kriyantono, 2016, h. 45). Prinsip ini dijunjung untuk mengajak orang lain menyampaikan informasi tentang kita, karena orang lain akan lebih percaya akan informasi yang disampaikan orang lain daripada informasi yang kita sampaikan sendiri. Model yang digunakan dalam praktik publisitas disebut “informasi publik”. Model tersebut sama dengan apa yang telah saya jelaskan diatas yang disebutkan oleh Kriyantono (2016, h. 45). Model tersebut merupakan model yang paling banyak digunakan. Banyak dari beberapa manajer dan jajaran atas menyewa seorang ahli public relations untuk menangani peliputan media agar organisasi atau perusahaan yang sedang mereka jalani dapat dipandang positif oleh publik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peran publisitas dalam public relations sangat penting karena sebagai tempat untuk menyebarkan informasi kepada publik. Informasi yang disebarluaskan dapat berupa informasi yang baik, benar, buruk, maupun tidak benar. Hal ini dilakukan karena banyak keuntungan yang didapatkan dari publisitas dengan mengesampingkan dampak yang diperoleh. Kredibilitas publisitas lebih tinggi karena publik lebih mempercayai informasi yang dikemas dalam sajian berita karena mereka menganggap informasi tersebut adalah fakta. Selain itu juga, publisitas non paid form of communication atau tidak berbayar. Publisitas juga dapat menjelaskan cacat produk atau dapat melakukan verifikasi sebagai crisis-response perusahaan terhadap publik.
Soal no 3:
3.      Bagaimana sikap anda terkait nama PR dan Humas?
Jawaban :
Istilah public relations merupakan bahasa Inggris dari Hubungan Masyarakat. Akan tetapi, kata ‘Masyarakat’ kurang tepat digunakan karena public jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah publik. Publik dan masyarakat memiliki perbedaan. Istilah masyarakat lebih luas dibandingkan dengan publik karena publik hanya sebagian masyarakat saja. Kriyantono (2016, h. 3)  menjelaskan bahwa “publik adalah sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang luas itu yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama, kepentingan yang sama itulah yang mengikat anggota publik satu sama lainnya.”
Publik (bisa juga disebut stakeholders) yaitu sasaran kegiatan Public Relations. Publik berbeda-beda menurut jenis organisasi atau perusahaannya. Namun secara umum publik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu publik internal dan publik eksternal.
a.       Publik Internal adalah publik yang berada dalam organisasi tempat Public Relations bekerja, misalnya karyawan dan keluarganya maupun pihak manajemen (CEO, direksi, manajer, dan stokeholders).   
b.      Publik Eksternal antara lain konsumen atau pelanggan, komunitas, kelompok-kelompok masyarakat (kelompok penekan atau pressure group, lembaga swadaya masyarakat), pemerintah, bank, pemasok, media massa dan sebagainya.
Kegiatan Public Relations yang sasarannya publik internal disebut internal relations, sedangkan untuk publik eksternal disebut external relations. Namun, pada intinya peran Hubungan Masyarakat (Humas) dan Public Relations (PR) sama saja. Keduanya hanya berbeda pada istilah penyebutannya saja. Karena sudah dianggap lazim penggunaan istilah Hubungan Masyarakat (Humas) untuk Public Relations (PR) tidak perlu dipersoalkan lagi. Keduanya sama-sama menjalin relasi dengan pihak lain baik pihak internal maupun pihak eksternal.
Fungsinya pun tetap sama yaitu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan khalayak, membangun citra positif, membentuk opini publik yang Favorable dan melayani kepentingan publik, serta membentuk goodwill dan kerjasama. Humas dan Public Relations itu sama saja, hanya berbeda penyebutannya saja. Akan tetapi Humas lingkup kerjanya lebih  mengarah ke institusi pemerintahan sedangkan Public Relations bekerja di perusahaan. Sebagai seorang mahasiswa yang mempelajari public relations, saya menyikapi perbedaan nama antara Humas dan Public Relations sebagai dua istilah yang digunakan untuk merujuk suatu hal yang sama. Baik Public Relations maupun Humas memiliki fungsi untuk mengenalkan organisasi atau lembaga yang Ia bawa dan menjaga citra positifnya. Keduanya memiliki arti yang sama dan letak perbedaanya hanya ada pada penyebutannya saja.
Namun dalam pembelajaran dasar-dasar public relations kita sepakati memakai istilah Public Relations (PR). Agar tidak rancu dalam memaknai arti Public Relations, Rahmat Kriyantono dalam bukunya Public Relations Writting edisi kedua menjelaskan beberapa pengertian Public Relations menurut para ahli diantaranya :
·         John E. Marston, public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik yang signifikan
·         Frank jefkins, public relations adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik
·         Tony greener, public relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya
·         The First World Forum of Public Relations, public relations practice adalah seni dan ilmu pengetahuan mengenai proses menganalisis trend, memprediksi konsekuens-konsekuensinya, memberikan konseling kepada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikannya program yang terencana yang akan melayani kepentingan organisasi dan publik
·         Cutlip, Center & Broom, public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publikn yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut
·         Gruning & Hunt, public relations adalah manajemen komuniksi antara organisasi dan publiknya
Kemudian (Kriyantono, 2016, h. 5) menyimpulkannya menjadi sebuah konsep-konsep penting yang dapat dipelajari di Public Relations. Konsep-konsep tersebut adalah karakteristik public relations, tujuan, fungsi, bidang pekerjaan maupun alat-alat yang digunakan public relations dalam beraktivitas.
Soal no 4:
4.      Jelaskan fungsi dan bidang pekerjaan Humas, dan berikan contoh!
Jawaban :
            Seperti yang sudah dijelaskan pada soal no 3 bahwa Humas dan Public Relations itu sama saja, hanya berbeda penyebutannya saja. Akan tetapi Humas lingkup kerjanya berada di ranah institusi pemerintahan sedangkan Public Relations lingkup kerjanya berada di perusahaan. Adapun Fungsi dari Humas, yaitu :
1.  Fungsi utama humas
            Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu:
ü  Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi engan publiknya, baik publik internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian
ü  Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
ü  Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
ü  Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yangmenguntungkan organisasi atau lembaga
ü  Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum     
2.  Fungsi humas menurut IPRA          
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR atau Humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
ü  Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia.
ü  Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
ü  Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
ü  Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
ü  Mencegah konflik dan salah pengertian
ü  Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
ü  Meningkatkan hubungan baik institusi terhadap anggotanya
ü  Memperbaiki hubungan industrial
ü  Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
ü  Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
ü  Memasyarakatkan produk atau layanan
ü  Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
ü  Menciptakan jadi diri institusi
ü  Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
ü  Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi
3.       Fungsi Humas  menurut Canfield    
      Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas , yaitu:
ü  Mengabdi kepada kepentingan umum ( serve the public’s interest)
ü  Memelihara komunikasi yang baik (maintain good communication)
ü  Menitikberatkan ,oral dan tingkah laku yang baik (good morals and manners)
4.       Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
Mengenai fungi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (Bernaus, 1952) terdapat tiga fungsi humas, yaitu:
ü  Memberikan informasi kepada masyarakat
ü  Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
ü  Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.
5.      Fungsi Humas sebagai fungsi Manajemen
1.       Fungsi Internal (ke luar)
ü  PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/citra masyarakat yang positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan organisasi atau lembaga. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi harus mampu memberikan image positif yang mewakili organisasinya.
ü  Penghubung antara menejemen dan publiknya
2.      Fungsi Eksternal (ke dalam)
ü  PR harus mampu mengenali/mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan sikap/gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan dijalankan
ü  Memberi nasehat pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam, yang menyangkut pengeruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
ü  Membuat penelitian dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-sikap yang ada sekarang atau diperkirakan sebelumnya pada public utama atas urusan perusahaan
ü  Bertindak untuk kepentingan menejemen dalam merencanakan dan melaksanakan fungsi-fungsi umum
Tujuan-tujuan suatu lembaga kehumasan tidak terbatas hanya pada yang dijelaskan diatas, kadang kala suatu organisasi baik pemerintahan maupun swasta  memiliki suatu tujuan yang telah ditentukan dan disepakati oleh semua orang yang ada dalam suatu organisasi. Setiap tujuan humas selalu menginginkan tanggapan yang positif dari publik sehingga tanggapan yang dihasilkan oleh publik bisa disesuaikan oleh suatu organisasi umumnya dan bagi aktifis humas. Semua tujuan humas selalu dilandaskan pada kode etik yang disepakati bersama. 
Adapun bidang pekerjaan Humas meliputi kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi,verbal maupun nonverbal. Kegiatan non verbal sebagian besar pekerjaannya seperti menulis proposal, artikel progress report, menulis untuk presentasi, press release, dan sebagainya. Contoh profesinya yaitu jurnalis, wartawan, dan anggota divisi kehumasan di institusi. Sedangkan verbalnya berupa pekerjaan yang meliputi jumpa pers, guess guide atau open house, presenter, desk information, announcer dan lain sebagainya. Contoh profesinya yaitu presenter, resepsionis, dan lain-lain.
Soal no 5 :
5.      Jelaskan faktor yang mempengaruhi publisitas!
Jawaban :
            Dalam memasarkan suatu produk atau memperkenalkan perusahaan, yang harus di pertimbangkan adalah prinsip “biarkan orang lain bercerita tentang diri Anda” (let someone tell about you) atau “ceritakan diri Anda melalui orang lain” (telling something through someone else). Orang akan lebih mempercayai informasi yang disampaikan orang lain tentang diri Anda, ketimbang Anda menceritakan sendiri. Publisitas pada dasarnya adalah strategi yang menerapkan prinsip ini.
Dengan mengirim informasi melalui press release, press conference, press tours kepada media public relations berharap informasi tersebut disebarkan media kepada khalayak. Ketika release dari public relations dimuat sebagai berita, maka situasinya berubah menjadi media yang bercerita tentang suatu organisasi atau lembaga tempat public relations bekerja. Bukan Anda yang bercerita. Informasi yang di release oleh media tersebut merupakan bentuk publisitas yang lebih dipercaya oleh khalayak karena di sampaikan oleh media bukan organisasi atau lembaga yang bersangkutan. Saat ini, public relations banyak menggunakam publisitas agar informasi tentang organisasi atau lembaga tempat ia bekerja dapat dikenal dan tersebar luas.
Publisitas menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan dan merupakan peluang bagi public relations untuk memanfaatkan media massa untuk menyebarluaskan informasi dengan gratis. Namun untuk publisitas itu sendiri memiliki banyak tantangan tersendiri. Tantangan-tantangan tersebut adalah hal yang menentukan dimuat atau tidaknya informasi dari public relations oleh media. Maka dari itu menurut Kriyantono (2016, h. 70) ada dua faktor penentu publisitas, yaitu :
a.       Faktor penulisan materi publisitas (teknik public relations writting)
b.      Faktor kualitas hubungan media (media-relations)
Dalam bukunya Public Relations writing edisi kedua juga menjelaskan tentang kedua faktor tersebut. Penjelasannya sebagai berikut :
1.      Penulisan materi publisitas
Materi publisitas yang ditulis oleh public relations adalah produk-produk yang akan dikirim ke media yang isinya merupakan informasi mengenai perusahaan. Agar produk-produk tulisan tersebut dimuat dimedia maka, tulisan tersebut harus mengandung news value karena pada dasarnya media juga membutuhkan sumber berita lain untuk meng-coverage beritanya. Maka dari itu dalam praktik penulisannya, public relations harus memperhatikan kaidah-kaidah jurnalistik, akan tetapi penulisannya tetap bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik sebagai upaya untuk mempersuasi publik agar tercipta opini publik yang positif bagi perusahaan. Adapun kaidah-kaidah penulisan materi publisitas yang harus diperhatikan oleh seorang public relations antara lain :
·         Teknik mencari berita.
·         Teknik menulis berita (mencakup teknik menentukan news value, membuat lead berita, teknik piramida terbalik, bahasa jurnalistik).
·         Mengetahui teknik menulis untuk jenis media cetak maupun elektronik.
·         Etika jurnalistik.
2.      Kualitas hubungan media
Seorang public relations dan media adalah mitra kerja. Public relations membutuhkan media untuk menyampaikan dan mengenalkan perusahaannya kepada publik. Sedangkan media butuh public relations sebagai sumber berita. Oleh karena itu public relations harus menjalin hubungan yang baik dengam media agar semisalkan ada pemberitaan negatif tentang perusahan tempat ia bekerja, media tidak akan langsung mempublikasikannya begitu saja tetapi akan memverifikasi informasi tersebut kepada PR di perusahaan tersebut. Sehingga citra positif perusahaan tetap terjaga. (Kriyantono, 2016, h. 71)
Praktisi public relations harus tahu banyak segala hal tentang media. Istilahnya “ketahuilah dengan siapa Anda bicara”. (Kriyantono, 2016, h. 79). Hal ini dimaksudkan agar informasi yang telah dibuat oleh public relations dapat dimuat oleh media sebagai berita. Dengan mengenali media dengan baik maka seorang public relations dapat mengenai gaya penulisan media tersebut, mengetahui kebijakan redaksional media, mengetahui wilayah edar media, memahami wartawan media, serta memahami kebutuhan media. Maka dari itu, peluang informasi yang dibuat oleh public relations semakin besar apabila ia memerhatikan teknik penulisan materi publisitas dan berhubungan baik dengan media.


Daftar Pustaka

Jefkins, F. (1995). Public relations : alih aris munahar. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, R. (2016). Public relations writtings : teknik produksi media public relations dan publisitas koorporat. Jakarta: Prenadamedia group.
Wijaya, I.S. (2014). Public relations sebagai profesi. Journal Public Relations, 15(2), 176-208.
                                          




                               



























            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata kerja masu dalam bahasa jepang beserta terjemahannya

 No Kata kerja dasar golongan Kata kerja masu   ます Arti 1 Kau かう 1 kaimasu かいます Membeli 2 A u あう 1 aimasu あいます Bertemu 3 Utau うたう 1 utaimasu うたいます Melagukan 4 Matsu まつ 1 Machimasu まちます Menunggu 5 Tatsu たつ 1 Tachimasu たちます Berdiri 6 Wakatsu わかつう 1 wakachimasu わかちます Membagikan 7 Nor u のる 1 Narimasu なります Naik 8 Tsukuru つくる 1 Tsukurimasu つくります Membuat 9 Wakaru わかる 1 Wakarimasu わかります Mengerti 10 Asobu あそぶ 1 asobimasu あそびます Bermain 11 Tobu とぶ 1 Tobimasu とびます Terban...

contoh Recount text

Recount Text adalah teks yang menceritakan suatu kejadian yang telah terjadi atau secara singkat, recount text adalah teks yang menceritakan ulang suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Pada tulisan saya kali ini, saya akan memberikan 3 contoh recouny text. Contoh Recount Text : 1. Antusiasme Guru SMANDA Dalam Memperingati HUT PGRI Ke-70 Tepat pada tanggal 25 November 2015 seluruh sekolah memperingati hari guru nasional yang ke-70 atau yang lebih dikenal dengan HUT PGRI ke-70 tak terkecuali SMA Negeri 2 Unggul Sekayu. Hari ini, pukul 07.30 WIB seluruh warga SMA Negeri 2 Unggul Sekayu dikumpulkan di lapangan SMANDA, akan tetapi upacara kali ini berbeda dari biasanya karena petugas upacaranya dari kalangan guru. Pada saat itu para guru yang menjadi tugas upacara sibuk latihan dengan tugasnya masing-masing. Diantara mereka yang menjadi petugas yaitu, ibu Nur sebagai wakil dari kepala sekolah sebagai pembina upacara, pak Darmawan sebagai pemimpin upacara, ibu Suci s...

contoh teks eksplanasi media sosial

Media Sosial Media sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya dimana para penggunanya dapat dengan mudah mencari teman, mengirim pesan, membagikan berita, dan aktivitas lainnya. Sebagai salah satu media komunikasi, media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi, tetapi juga ekspresi diri, pencitraan diri, dan ajang curhat, bahkan keluh - kesah dan sumpah - serapah. Saat ini, media sosial sepertinya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Tua muda, pria wanita, bos besar sampai Office boy pun sepertinya sudah mengenal dan mengetahui tentang media sosial. Beberapa media sosial yang populer di Indonesia yaitu facebook, twitter, instagram, google plus, ask fm, tumblr, flickr, pinterest, path, dan beberapa sosial chat seperti bbm, line, whats app, dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi informasi yang pesat merupakan salah satu penyebab booming nya media sosial. Zaman sekarang med...